Facebook

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Penguatan Iman dan Ketahanan Keluarga dalam Kajian Rutin Jumat Legi Muslimat NU Ranting Ngelo


 

Pada hari Jumat, tanggal 2 Agustus 2024, Balai Desa Ngelo dipenuhi suasana khusyuk dan semangat keagamaan. Acara Kajian Rutin Jumat Legi yang diselenggarakan oleh Muslimat NU Ranting Ngelo berlangsung dari pukul 13.00 hingga 15.30, dihadiri oleh seluruh anggota dan pengurus Muslimat NU Ranting Ngelo.


Kegiatan yang sudah menjadi tradisi bulanan ini menghadirkan tausiyah dari Bapak Kiyai Badrun, Ketua MWCNU Margomulyo. Dalam ceramahnya, Kiyai Badrun membawakan kajian dari Kitab Wasiyatul Mustofa, mengupas tentang tiga tanda orang yang sholeh. Beliau menjelaskan dengan rinci, "Tiga tanda orang yang sholeh adalah memperbaiki hubungan dengan Allah melalui amal saleh, memperbaiki agamanya dengan amal perbuatan, dan rela kepada orang lain sebagaimana ia rela kepada dirinya sendiri."

Tidak hanya itu, Kiyai Badrun juga menyampaikan pentingnya menjaga keluarga dari bahaya judi online dan peredaran narkoba. Beliau mengingatkan, "Judi online dan narkoba dapat merusak kehidupan rumah tangga. Kita harus waspada dan berusaha mencegah pengaruh buruk ini masuk ke dalam keluarga kita."

Acara ini diakhiri dengan doa bersama, memohon keberkahan dan perlindungan dari Allah SWT. Semua peserta merasa mendapatkan pencerahan dan semakin termotivasi untuk menjalani kehidupan yang lebih baik, sesuai dengan tuntunan agama.

Kajian Rutin Jumat Legi ini menjadi momentum penting bagi Muslimat NU Ranting Ngelo untuk mempererat silaturahmi dan memperdalam pemahaman keagamaan, sekaligus sebagai upaya bersama dalam menjaga keluarga dari pengaruh negatif yang dapat merusak keharmonisan rumah tangga.

Setelah tausiyah dan doa bersama, suasana di Balai Desa Ngelo dipenuhi dengan rasa syukur dan kehangatan. Para anggota dan pengurus Muslimat NU Ranting Ngelo saling berbagi pengalaman dan wawasan seputar materi yang telah disampaikan. Diskusi ringan tentang tiga tanda orang yang sholeh menambah kedalaman pemahaman mereka, membuat setiap individu merenungkan bagaimana memperbaiki hubungan dengan Allah, menguatkan amal perbuatan, dan menumbuhkan rasa rela terhadap sesama.

Ibu Sriani, salah satu anggota senior Muslimat NU Ranting Ngelo, mengungkapkan rasa terima kasihnya atas acara ini. "Kajian seperti ini sangat bermanfaat. Tausiyah dari Kiyai Badrun membuka mata kami tentang pentingnya menjaga keluarga dari bahaya judi online dan narkoba. Semoga kita semua bisa lebih waspada dan mampu melindungi keluarga kita," ujarnya dengan penuh haru.

Di sudut lain, Ibu Ngatini, pengurus muda, mengajak anggota lainnya untuk menginisiasi program sosialisasi bahaya judi online dan narkoba di lingkungan sekitar. "Kita harus bergerak bersama, bukan hanya untuk diri sendiri, tetapi juga untuk masyarakat luas. Edukasi dan sosialisasi ini penting agar lebih banyak orang yang sadar dan terhindar dari bahaya tersebut," serunya penuh semangat.

Kajian Rutin Jumat Legi ini menjadi pengingat bagi semua anggota untuk terus meningkatkan kualitas diri dan keluarga. Dengan berpegang pada ajaran agama dan menghindari hal-hal negatif, diharapkan Muslimat NU Ranting Ngelo dapat menjadi contoh teladan di masyarakat.

Acara ini berakhir pada pukul 15.30, diiringi dengan harapan agar kajian berikutnya dapat kembali memberikan manfaat yang besar bagi seluruh anggota. "Sampai bertemu di kajian selanjutnya," ujar Ibu Suharti, ketua Muslimat NU Ranting Ngelo, sambil tersenyum. "Semoga kita semua selalu dalam lindungan Allah dan diberikan kekuatan untuk menjalankan ajaran-Nya dengan baik."

Demikianlah, Kajian Rutin Jumat Legi menjadi momen penting yang tidak hanya memperdalam pemahaman agama, tetapi juga mempererat ukhuwah Islamiyah di antara para anggota. Dengan semangat kebersamaan dan komitmen untuk menjadi pribadi yang lebih baik, Muslimat NU Ranting Ngelo terus melangkah menuju kehidupan yang lebih berkah dan harmonis.

"Meniti Keihlasan di Bawah Langit Matar: Istiqomah di Tengah Tantangan Zaman"


 

Senin, 12 Agustus 2024, suasana malam di Dusun Matar, Desa Ngelo, Kecamatan Margomulyo, terasa lebih khidmat dari biasanya. Jamaah Masjid Al-Ikhlas berkumpul dalam rangka menghadiri Pengajian Rutin Malam Selasa Pahing yang berlangsung dari pukul 20.00 hingga 22.00 WIB. Acara yang digagas oleh Jamaah Masjid Al-Ikhlas ini, tidak hanya dihadiri oleh segenap jamaah, tetapi juga dihadiri oleh tokoh agama dan masyarakat setempat, menunjukkan kebersamaan yang erat di antara warga.


Dalam kesempatan tersebut, Bapak Jumari, selaku perwakilan panitia sekaligus Ketua LazisNU Ranting Ngelo, menyampaikan apresiasinya atas terselenggaranya acara ini. "Kegiatan seperti ini sangat penting untuk memperkuat jalinan ukhuwah dan komitmen kita dalam berjamiyah, terutama di tengah berbagai tantangan yang dihadapi masyarakat saat ini," ungkapnya dengan penuh semangat.


Puncak acara diisi dengan tausiyah oleh Bapak Kiyai Paniran, Ro'is Syuriyah NU Ranting Ngelo, yang memberikan pencerahan mendalam tentang keihlasan dan istiqomah dalam berjamiyah di Nahdlatul Ulama (NU). Beliau menekankan pentingnya kedua nilai ini sebagai landasan bagi setiap anggota NU dalam menjalankan aktivitas keorganisasian dan pengabdian kepada masyarakat. "Keihlasan dalam beramal dan istiqomah dalam berjuang adalah kunci agar kita senantiasa berada di jalan yang benar, meskipun godaan duniawi sering kali datang menguji," tuturnya.


Selain itu, Bapak Kiyai Paniran juga mengangkat isu krusial yang menjadi perhatian serius masyarakat saat ini, yakni bahaya judi online (JUDOL) dan narkoba. Beliau menegaskan bahwa kedua ancaman ini tidak hanya merusak individu, tetapi juga menghancurkan generasi muda dan meruntuhkan sendi-sendi tatanan sosial. "Judi online dan narkoba adalah dua hal yang harus kita perangi bersama. Mereka tidak hanya menghancurkan masa depan pemuda kita, tetapi juga menggerogoti kekuatan moral dan spiritual bangsa ini," tegasnya.


Pengajian rutin ini menjadi pengingat betapa pentingnya peran aktif masyarakat dalam menjaga keutuhan dan ketahanan sosial. Keihlasan dan istiqomah yang diulas dalam tausiyah tersebut, diharapkan dapat menjadi benteng bagi setiap jamaah dalam menghadapi berbagai tantangan yang terus berkembang di era digital ini.


Dengan berakhirnya pengajian, suasana malam di Dusun Matar dipenuhi dengan harapan baru, bahwa nilai-nilai yang telah diajarkan akan terus dijaga dan diamalkan, demi kebaikan bersama.

"Meniti Jalan Taqwa: Tiga Tanda Mulia dalam Wasiyatul Musthofa"


 

Materi Pengajian MUSLIMAT NU Ngelo (Jum at, 05 Jan 2024)

Assalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh,

 

Alhamdulillah, kita bersyukur atas rahmat Allah SWT yang senantiasa melimpahkan kebaikan kepada kita. Pada kesempatan kali inimari kita bersama-sama merenungi dan memahami kutipan dari Kitab Wasiyatul Musthofa yang berbicara tentang tanda-tanda seseorang yang bertaqwa kepada Allah.

وَلِلتَّقِيِّ ثَلَاثُ عَلَامَاتٍ يَتَّقِى الْكَذِبَ وَالْخَبَثَ وَجَلِيْسَ الشَّرِّ وَيَدَعُ شَطْرَ الْحَلَالِ مَخَافَةَ أَنْ يَقَعَ فِى الْحَرَامِ

Orang yang bertaqwa kepada Allah memiliki tandayaitu:

1.      Takut untuk berdusta dan berkata kotor.

2.      Takut bergaul (Menjaga Diri) dengan teman yang buruk.

3.      Dan meninggalkan separuh perkara halal karena takut jika ia akan terjatuh di dalam perkara haram.

Sebagaimana yang disampaikan dalam kitab tersebut, orang yang bertaqwa memiliki tiga ciri khas yang bisa kita identifikasiPertamaia takut untuk berdusta dan berkata kotorKeduaia menjauhi pergaulan dengan teman yang buruk. Dan ketigaia meninggalkan separuh dari perkara halal karena khawatir terjerumus ke dalam yang haram.

Mari kita bahas satu per satu agar kita dapat lebih memahami pesan yang terkandung dalam kutipan tersebut.

 

1Takut untuk Berdusta dan Berkata Kotor

Seorang yang bertaqwa senantiasa menjaga lisan dan ucapanTakut berdusta dan berkata kotor adalah tanda kehati-hatian dalam berkomunikasiDengan cara inikita bisa menciptakan lingkungan yang bersih dari kebohongan dan kata-kata yang tidak baik.

Dalam Islam, berdusta dan berkata kotor sangat dilarang dan dianggap sebagai dosa besarTerdapat beberapa hadis dan ayat Al-Qur'an yang mengancam orang yang melakukan perbuatan tersebut.

Salah satu hadis yang mengancam orang yang berdusta adalah sebagai berikut:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم: إِيَّاك وَالْكَذِبَ، فَإِنَّ الْكَذِبَ يَهْدِي إِلَى الْفُجُورِ، وَإِنَّ الْفُجُورَ يَهْدِي إِلَى النَّارِ، وَمَا يَزَالُ الرَّجُلُ يَكْذِبُ وَيَتَحَرَّى الْكَذِبَ حَتَّى يُكْتَبَ عِنْدَ اللَّهِ كَذَّابًا .

Artinya: Dari Abu Hurairah, ia berkata: Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabdaJauhilah dari ringkasankarena ringkasan itu menyampaikan ke kefasikan, dan kefasikan itu menyampaikan ke nerakaSeseorang terus berdusta dan berusaha berdustasampai ia dicatat di sisi Allah sebagai pendusta. (HR. Bukhari dan Muslim)

Sedangkan ayat Al-Qur'an yang mengancam orang yang berkata kotor adalah sebagai berikut:

وَالَّذِينَ لَا يَدْعُونَ مَعَ اللَّهِ إِلَٰهًا آخَرَ وَلَا يَقْتُلُونَ النَّفْسَ الَّتِي حَرَّمَ اللَّهُ إِلَّا بِالْحَقِّ وَلَا يَزْنُونَ ۚ وَمَنْ يَفْعَلْ ذَٰلِكَ يَلْقَ أَثَامًا

ArtinyaDan orang-orang yang tidak menyembah Tuhan selain Allah, dan tidak membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnyamelainkan dengan hak, dan tidak berzinaBarangsiapa yang melakukan hal ituniscaya dia mendapat dosa. (QS. Al-Furqan: 68)

Dari hadis dan ayat Al-Qur'an di atasdapat disimpulkan bahwa berdusta dan berkata kotor sangat dilarang dalam Islam dan akan mendapat ancaman dosa besar. Oleh karena itusebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk jujur ​​dan menghindari perkataan yang tidak baik.

 

2.Takut bergaul(Menjaga Diri) dengan teman yang buruk

Ketika seseorang bertaqwaia akan berusaha menjauhi teman yang berpotensi mempengaruhi perilakunya ke arah yang negatif. Ini bukan berarti kita harus mengisolasi diritetapi lebih kepada memilih teman yang memberikan pengaruh positif dan membantu kita dalam meningkatkan ketaqwaan.

Terdapat beberapa hadis dan ayat Al-Qur'an yang mengingatkan umat Islam tentang bahaya bergaul dengan teman yang buruk. Salah satunya adalah hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, yang artinya:

مَثَلُ الْجَلِيسِ الصَّالِحِ وَالْجَلِيسِ السُّوءِ كَحَامِلِ الْمِسْكِ وَنَافِخِ الْكِيرِ، فَحَامِلُ الْمِسْكِ إِمَّا أَنْ يُحْذِيَكَ وَإِمَّا أَنْتَ أَنْ تَجِدَ مِنْهُ الْجَلِيسِ السُّوءِ كَنَافِقِ الْكِيرِ

Artinya: "Perumamaan teman yang baik dan teman yang buruk bagaikan penjual minyak wangi dan pandai besiPenjual minyak wangi itumungkin dia akan memberi minyak wangiatau kamu mengoleksi darinyasedangkan pandai besi itumungkin dia akan membakar pakaianmuatau kamu mendapati darinya bau yang tidak sedap." (HR. Bukhari dan Muslim)

Selain itudalam Al-Qur'an, Allah berfirman dalam Surat Al-Hujurat (49:6):

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ إِن جَآءَكُمْ فَـَٔاسِقٌۢ بِنَبَإٍۢ فَتَبَيَّنُوٓا۟ أَن تُصِيبُوا۟ قَوْمًۭا بِجَهَـٰلَةٍۢ فَتُصْبِحُوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلْتُمْ نَـٰدِمِينَ

Artinya: "Hai orang-orang yang berimanjika datang kepadamu orang fasik membawa suatu beritamaka periksalah dengan teliti agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu." (QS. Al-Hujurat : 6)

Dari hadis dan ayat Al-Qur'an di atasdapat disimpulkan bahwa Islam menekankan pentingnya memilih teman yang baik dan menjauhi teman yang burukkarena pergaulan dapat mempengaruhi perilaku dan keyakinan seseorang.

 

3. Meninggalkan Separuh dari Perkara Halal

Orang bertaqwa juga cenderung berhati-hati dalam memilih yang halal. Ini mencakup kehidupan sehari-haritermasuk dalam hal pekerjaan dan bisnisMeninggalkan separuh dari perkara halal adalah langkah pencegahan agar tidak terjerumus ke dalam yang haram.

Dalam Islam, berlebihan dalam perkara halal juga dianggap sebagai perilaku yang tidak baikTerdapat beberapa dalil dari Al-Qur'an, hadis, dan fatwa ulama yang mengingatkan umat Islam tentang bahaya berlebihan dalam perkara halal. Salah satu ayat Al-Qur'an yang menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan adalah Surat Al-A'raf (7:31), yang artinya:

يَا بَنِي آدَمَ خُذُوا زِينَتَكُمْ عِندَ كُلِّ مَسْجِدٍ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُسْرِفِينَ

Artinya: "Hai anak Adam, pakailah pakaianmu yang indah di setiap (memasukimesjidmakan dan minumlah, dan janganlah berlebih-lebihanSesungguhnya Allah tidak menyukai orang-orang yang berlebih-lebihan." (QS. Al-A'raf: 31)

Selain ituhadis juga menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan. Dalam hadis yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah, Rasulullah SAW bersabda:

"Janganlah kamu berlebih-lebihan dalam agama, karena orang-orang sebelum kamu telah binasa karena berlebih-lebihan dalam agama." (HR. Ahmad, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah)

Dari dalil-dalil di atasdapat disimpulkan bahwa Islam menekankan pentingnya menjaga keseimbangan dalam kehidupan dan tidak berlebihan dalam perkara halal. Berlebihan dalam perkara halal dapat membawa dampak buruk bagi kehidupan seseorang. Oleh karena itusebagai umat Muslim, kita harus selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan dan menghindari perilaku yang berlebihan.

Fatwa ulama juga mengingatkan tentang bahaya yang berlebihan dalam memperoleh kehalalanMenurut fatwa ulama, tindakan berlebihan dalam memperoleh kehalalan dapat membawa dampak buruk bagi diri sendiri dan orang lain, seperti merusak kesehatanmenciptakan ketidakadilan, dan merusak lingkungan. Oleh karena itusebagai umat Islam, kita harus selalu berusaha untuk menjaga keseimbangan dalam segala haltermasuk dalam mencapai kehalalan.

Dalam konteks kita sebagai ibu-ibu rumah tanggapesan ini mengajarkan kita untuk senantiasa menjaga perilaku dan pergaulanserta memilih yang terbaik dalam kehidupan sehari-hariDengan begitukita dapat menjadi teladan bagi keluarga dan masyarakat sekitar.

Semoga pesan ini dapat menjadi inspirasi bagi kita semua dalam meningkatkan kualitas iman dan taqwaTerima kasih atas perhatiannyaWassalamu'alaikum wa rahmatullahi wa barakatuh.

 

Kiyai Badrun Sulaiman

*Pemateri adalah Ketua MWCNU Margomulyo